Assalamu'alaikum Wr.Wb. - Selamat Datang di fadlisworld.blogspot.com - Semoga dapat membantu anda

Kamis, 11 September 2014

Materi Kuliah Pengukuran Besaran Listrik Semester 3




 
SISTEM-SISTEM SATUAN DALAM
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

2.1 SATUAN DASAR DAN SATUAN TURUNAN
Untuk menyatakan dan melakukan kalkulasi besaran-besaran fisis, besaran-besaran tersebtit harus diartikan menurut jenis dan kebesarannya (magnitude). Standar ukuran bagi setiap jenis besaran fisis adalah satuan (unit), banyaknya satuan tersebut muncul dalam sejumlah besaran (kuantitas) tertentu yang sejenis adalah merupakan banyaknya pengukuran. Misalnya, bila kita mengatakan bahwa suatu jarak adaiah 100 meter, ini menunjukkan bahwa meter adalah satuan panjang dan 100 adalah jumlah satuan panjang tersebut. Dengan demikian, besaran fisis panjang diartikan oleh satuan meter. Tanpa satuan, jumlah pengukuran tidak akan mempunyai arti fisis.
Dalam ilmu pengetahuan dan teknik digunakan dua jenis satuan, yaitu satuan dasar unit dan satuan turunan. Satuan-satuan dasar di dalam mekanika terdiri dari ukuran panjang, massa dan waktu. Jenis satuan-satuan dasar tersebut apakah kaki atau meter, pon atau kilogram, sekon atau jam adalah sekehendak kita dan dapat dipilih agar memenuhi suatu kondisi tertentu. Karena panjang, massa dan waktu adalah besaran-besaran utama untuk kebanyakan besáran-besaran fisis lainnya selain mekanika, mereka disebut satuan-satuan dasar yang utama (primary). Ukuran beberapa besaran fisis tertentu dalam ilmu termal, lisirik dan penerangan (ilumination) juga dinyatakan dengan satuan-satuan dasar. Satuan-satuan ini hanya digunakan bila kelompok-kelompok khusus tersebut terlibat di dalamnya; dan dengan demikian, mereka didefinisikan sebagai satuan-satuan dasar pembantu (auxiliary).
Semua  satuan lain yang dapat dinyalakan dengan satuan—satuan dasar disebut satuan-satuan turunan. Setiap satuan turunan berasal dari  beberapa hukum fisika  yang mengartikan satuan tersebut. Misanya,  luasan  (A) sebuah persegi panjang sebanding dengan panjang (p) dan lebar (l), atau  A= pl. Jika satuan yang telah dipilih adalah meter, maka luas persegi panjang tersebut adalah 3 meter x  4 meter = 12 m2. Perhatikan bahwa hasil-hasil pengukuran dikalikan (3 x 4 = 12), demikian juga halnya dengan satuan (m x m = m2) Satuan yang diturunkan untuk luasan A menjadi m2.
Sebuah satuan turunan dikenali dan dimensi-dimensinya, yang dapat diartikan sebagai rnmusan aljabar yang lengkap bagi satuan yang diturunkan tersebut. Simbol-simbol dimensi untuk   untuk satuan-satuan dasar panjang, massa dan waktu secara berturut-turut adalah L, M dan T. Simbol dimensi bagi satuan luasan yang diturunkan adalah L2 dan bagi isi (volume) adalah L3. Simbol dimensi bagi satuan gaya adalah LMT2 yang diturunkan dari persamaan gaya yang telah didefinisikan. Khususnya, rumus-rumus dimensional dari satuan-satuan yang diturunkan sangat berguna untuk pengubahan satuan dan satu sistem ke sistem yang lain, seperti ditunjukkan pada bab 2-6.
Untuk mudahnya, beberapa satuan turunan telah diberi nama barn. Misalnya untuk gaya dalam sistem SI dinamakan Newton yaitu yang menggantikan kgm/sekon2..

2-2 SISTEM-SISTEM SATUAN.
Pada tahun 1790 pemerintah Perancis menyampaikan pengarahan kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis untuk mempelajari dan memberikan usulan (proposal) mengenai suatu sistem berat dan sistem ukuran untuk menggantikan semua sistem yang telah ada. Sebagai dasar pertama, para ilmuwan Perancis memutuskan bahwa sebuah sistem yang umum (universal) dari berat dan ukuran tidak harus bergantung pada standar-standar acuan (referensi) yang dibuat oleh rnanusia, tetapi sebaliknya didasarkan pada ukuran-ukuran permanen yang diberikan oleh alam. Karena itulah, sebagai satuan panjang mereka memilih meter, yang didefinisikan sebagai sepersepuluh juta bagian dari jarak antara kutub dan katulistiwa sepanjang meridian melewati Paris. Sebagai satuan massa mereka memilih massa 1 cm air yang telah disuling pada temperatur 4°C dan pada tekanan udara (atmosfer) normal (760 milimeter air raksa, mmHg) dan menamakannya gram. Sebagai satuan ketiga adalah satuan waktu, mereka memutuskan tetap menggunakan sistem lama yaitu sekon, yang didefinisikan sebagai 1/86400 had matahari rata-rata.
Sebagai dasar kedua, mereka memutuskan bahwa semua satuan-satuan lainnya akan dijabarkan (diturunkan) dari ketiga satuan dasar yang telah disebutkan tersebut yaitu panjang, massa dan waktu. Selanjutnya, adalah prinsip ketiga, mereka mengusulkan bahwa semua pengalian dan pengalian tambahan dari satuan-satuan dasar adalah dalain sistem desimal, dan mereka merancang sistem awalan-awalan yang kemudlan digunakan sampai sekarang. Tabel 2-1 memberikan pengalian tambahan persepuluhan (decimal).
Pada tahun 1795 usulan Akademi Perancis ini dikabulkan dan diperkenalkan sebagai sistem satuan metrik. Sistem metrik ini tersebar secara cepat ke mana-mana dan akhirnya pada tahun 1875, tujuh belas negara menandatangani apa yang disebut Perjanjian Meter (Metre Convention) yang membuat sistem satuan-satuan metrik menjadi sistem yang resmi. Walaupun lnggris dan Amerika Serikat termasuk yang menandatangani perjanjian tersebut, mereka hanya mengakuinya secara resmi dalam transaksi-transaksi internasional, tetapi tidak menggunakan sistem metrik tersebut untuk pemakaian didalam negeri.
Dalam pada itu, lnggris telah  bekerja dengan suatu sistem satuan listrik dan Asosiasi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Inggris (British Association for the Advancement of Science) telah menetapkan cm (centimeter) sebagai dasar untuk panjang dan gram sebagai satuan dasar untuk massa. Dari sini dikembangkan sistem satuan centimeter-gram-sekon atau s absolut CGS yang kernudian digunakan oleh para fisikawan di seluruh dunia. Kesukaran muncul sewaktu sistem CGS tersebut akan dikembang kan untuk pengukuran-pengukuran listrik dan maknetik, sebab masih diperlukan paling sedikit satu satuan lagi. Dalarn kenyataannya, dua sistem yang paralel telah ditetapkan.

Tabel 2. Perkalian dan perkalian tambahan desimal
Nama  
Simbol
Ekivalen
Tera                            
giga
mega
kilo
hecto
deca
deci
centi
mili
micro
nano
pico
femto
atto
T
G
M
k
h
da
d
c
m
μ
n
p
f
a
1012
109
106
103
102
10
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
                                   
Dalam sistem elekitrostatik CGS, satuan muatan listrik diturunkan (dijabarkan) dari  centimeter, gram, dan sekon dengan menetapkan bahwa permissivitas ruang hampa pada hukum Coulomb mengenai muatan-muatan listrik adalah satu. Dalam sistem elektro maknetik CGS, satuan-satuan dasar adalah sama dan satuan kuat kutub magnet ditu runkan dad padanya dengan mengambil permeabifitas ruang hampa sebesar satu dalam rumus yang menyatakan besamya gaya antara kutub-kutub magnet.
Satuan-satuan turunan untuk arus listrik dan potensial listrik dalarn sistem elektro maknetik, yaitu amper dan volt, digunakan dalam pengukuran-pengukuran praktis. Kedua satuan ini beserta salah satu dan satuan lainnya seperti coulomb, ohm, henry, farad dan lain-lain digabungkan di dalam satuan ketiga yang disebut sistem praktis (practical system). Penyederhanaan selanjutnya dalam menetapkan suatu sistem umum yang sesungguhnya diperoleh dari rintisan kerja  seorang insinyur Italia bernama Giorgi, yang menunjukkan bahwa satuan-satuan praktis untuk arus, tegangan, energi dan daya, yang digunakan oleh insinyur-insinyur listrik disulitkan dengan penggunaan sistern meter kilograrn-sekon. Dia menyarankan agar sistem metrik dikembangkan menjadi suatiu sistem koheren (coherent) dengan menyertakan satuan-satuan listnik praktis. Sistem Giorgi yang diterima oleh banyak negara dalam tahun 1935, menjadi dikenal sebagni sistern satuan MKSA di mana arnper dipilih sebagai satuan dasar keempat.
Sebuah sistem yang Iebih dimengerti telah diterima  dalam tahun 1954; dari atas persetujuan intemasiona] ditunjuk sebagal sistem Internasional (SI – System International d’Unites) pada tahun 1960. Dalam sistem ini digunakan 6 satuan dasar, yaitu meter, kilogram, sekon dan ampereyang diambil dalam sistem MKSA, dan sebagai satuan dasar tambahan adalah derajat Kelvin dan lilin (kandela) yaitu berturut-turut sebagai satuan temperatur dan intensitas penerangan. Satuan-satuan SI menggantikan sistem-sistem lain dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; dan mereka diakui sebagai satuan -satuan resmi di Perancis, dan akan menjadi sistem yang diwajibkan dalarn negara-negara metrik lainnya.
Ke enam besaran dasar SI dan satuan-satuan pengukuran, beserta simbol-simbol satuannya diberikan dalam tabel 2-2.
Tabel 2.2 Besaran-besaran dasar SI, satuan dan simbol
Nama  
Simbol
Ekivalen
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Temperatur termodinamika
Intensitas penerangan
Meter
Kilogram
Sekon
Ampere
Derajat kelvin
Lilin (kandela)
m
kg
s
A
o K
cd

2-3  SATUAN LISTRIK DAN MAGNET
Sebelum membuat daftar satuan-satuan SI (kadang-kadang disebut sistem satuan MK lnternasional), diberikan suatu tinjauan singkat mengenai satuan-satuan listrik dan magnet. Satuan-satuan listrik dan rnaknit praktis yang telah kita ketahui seperti volt, amper, ohm, henry dan lain-lain, mula-mula diturunkan dalam sistem-sistem satuan CGS.
Sistem elektrostatik CGS (CGSe) didasarkan pada hukum Coulomb yang diturunkan secara eksperimental untuk gaya antara dua muatan listrik. Hukum Coulomb menyatakan bahwa
                                                                (2-1)
dimana F   = gaya antara muatan-muatan dinyatakan dalarn satuan gaya CGSe
         (gram cm/sekon = dyne)
A    = sebuah konstanta kesebandingan
Q1, 2= muatan-muatan listrik dinyatakan dalam satuan muatan Iistrik CGSe     
          (centimeter).
r = jarak antara muatan-muatan dinyatakan dalam satuan dasar CGSe  
     (cm).

Coulumb juga mendapatkan faktor kesebandingan k bergantung pada medi media , berbading terbalik dengan permitivitas e (Faraday menyebutkan  permitivitas sebagai konstanta dielektrik ). Dengan demikian dengan  hukum Coulumb menjadi:
                                                    (2-2)
Karena є adalah suatu nilai numerik yang hanya bergantung pada media, nilai permitivitas untuk ruang hampa єo ditetapkan sebesar satu, karena itu єo didefinisikan sebagai satuan dasar keempat dari sistem CGSe. Berarti hukum Coulumb mengijikan satuan muatan listrik Q dinyatakan oleh keempat satuan dasar ini menurut hubungan
Dan dengan demikian, menurut dimensi
                                                         (2-3)
Satuan muatan listrik CGSe dinamakan StatCoulumb
            Satuan muatan listrik yang diturunkan dalam sistem CGSe memungkinkan penentuan satuan listrik lainnya berdasarkan persamaan-persamaan yang telah diartikan. Misalnya, arus listrik (Simbol I) diartikan sebagi laju aliran muatan listrik yang dinyatakan sebagai
  (Statcoulumb/sekon)                                       (2-4)
Satuan arus listrik dalam CGSe dinamakan statamper. Kuat medan E, beda potensial  V dan kapasitansi C, dapat diturunkan dengna cara yang sama berdasarkan persamaan-persamaan yang didefinisikannya.
Dasar sistem satuan elektromaknetik (CGSm) adalah Hukum Coulumb yang ditentukan secara eksperimental untuk gaya antara dua kutub magnet, yang menyatakan bahwa
                                                                (2-5)   
Faktor kesebandingan k, bergatung pada media di mana kutub-kutub tersebut berada da berbanding terbalik dengan permabilitas maknetik μ dari media tersebut. Untuk ruang hampa permeabilitasnya ditetapkan sama dengan satu  sehingga  k =1/μo = 1, permabilitas ruang hampa yang ditetapkan ini (μo) adalah satuan dasar keempat bagi sistem CGSm. Dengan demikian satuan, satuan kekuatan  kutub elektromagnetik  (m) didefinisikan dalam keempat satuan dasar berdasarkan hubungan:
Yang berarti satuan m secara dimensional adalah :
                                             (2-6)
Satuan yang diturunkan untuk kuat kutub magnet dalam sistem CGSm menuntun penentuan satuan-satuan maknetik lainnya; juga berdasarkan persamaan-persamaan yang mendefinisikannya. Sebagai contoh diambil kerapatan fluksi magnet (magntic flux density), B, yang didefinisikan sebagai kuat magnet dibagi satuan kuat kutub, dimana gaya dan kuat kutub adalah satuan gaya yang diturunkan dalam satuan CGS. Secara dimensional, satuan B adalah cm-1/2
gram-1/2 sekon-1 ( dyne-sekon)/ abcoulumb-cm) yang dinamakan Gauss. Dengan cara yang sama, satuan-satuan magnet lainnya dapat diturunkan dari persamaan yang mengartikannya dan kita peroleh bahwa satuan untuk fluksi maknetik  (Φ) dinamakan maxwell; untuk kuat medan magnet (H) dinamakan Oersted; dan satuan beda potensial magnetik atau gaya gerak magnet , ggm (H) dinamakan gillbert.
            Kedua sistem CGS ini yaitu CGSe dan CGSm dihubungan bersama berdasarkan penemuan Faraday yaitu bahwa magnet dapat mengindusir suatu arus listrik didalam sebuah konduktor, da sebaliknya muatan listrik yang bergerak dapat menghasilkan efek-efek maknetik. Hukum Amper mengenai medan magnet yang menghasilkan arus listrik (I)  ke kuat medan magnet (H)*, secara kuantitatif menghubungan satuan maknetik dalam CGSm ke satuan listrik dalam satuan CGSe. Dimensi kedua sistem ini tidak persis sesuai, sehingga di gunakan faktor-faktor pengubah numerik. Pada akhirnya kedua sistem ini membentuk satu sistem  satuan-satuan listrik praktis yang secara resmi disetujui oleh kongres Listrik International (Internatonal Electrical Congress)
            Satuan-satuan listrik praktis yang diturunkan dari sistem CGSm belakangan didefinisikan dalam pengertian yang disebut satuan-satuan Internasional. Pada waktu itu diperkirakan (1908) bahwa penetapan satuan-satuan praktis berdasarkan definisi-definisi sistem CGSm akan terlalu sulit bagi kebanyakan laboratorium; dan sayangnya waktu itu diputuskan untuk mendefinisikan satuan-satuan praktis dalam suatu cara yang membuatnya cukup sederhana untuk menetapkannya. Dengan demikian amper diartikan sebagai laju endapan perak dari larutan perak nitrat dengan melewatkan suatu arus melalui larutan tersebut; dan ohm diartikan sebagai tahanan suatu kolom air raksa yang spesifikasinya telah ditentuakan. Satuan-satuan ini beserta yang telah diturunkan dari mereka disebut satuan-satuan internasional. Dengan diperbaikinya teknik-teknik pengukuran, diperoleh adanya perbedaan kecil antara satuan-satuan praktis CGSm yang diturunkan dengan satuan-satuan Internasional, yang kemudian diperinci  sebagai berikut :
            1 ohm internasional = 1,00049 ohm (satuan praktis CGSm)
            1 amper internasional = 0,99985 A
1 volt internasional = 1,00034 v
1 coulumb internasional = 0,99984 C
1 farad internasional = 0,99951 F
1 henry internasional = 1,00049 H
1 Watt internasional = 1,00019 W
1 Joule internasional = 1,00019 J
Satuan listrik dan magnet yang utama dan hubungan definisi diberikan dalam tabel 2-3. Faktor-faktor perkalian untuk pengubahan ke satuan SI diberikan dalam kolom CGSm dan CGSe.

2-4 SISTEM SATUAN  INTERNASIONAL
            Sistem satuan internasional MKSA diakui pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum Kesebelas mengenai Berat dan Ukuran (Elevent General Conference of Weights and Measures) dengan nama Sistem International (SI, systeme International d’Unites). Sistem ini mengantikan semua sistem lain di negara-negara yang menggunakan sistem metrik.
*N menyatakan integral Neumann untuk dua rangkaian linier yang masing-masing membawa arus I. Fs adalah gaya antara kedua rangkaian menurut arah yang didefinisikan oieh koordinat z. Rangkaian-rangkaian berada dalam ruang hampa.
 p menyatakan
daya
I2 menyatakan luasan
§ c = kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dalam cm/sekon = 2,997925 X 1010

            Keenam besaran dasar SI diberikan pada Tabel 2-2. satuan turunan dinyatakan keenam satuan dasar tersebut menurut persamaan-persamaan yang mendefinisikannya. Beberapa contoh persamaan yang memberikan definisi (arti) daripada besaran listrik dan magnet diberikan pada Tabel 2-3. Daftar yang diberikan pada tabel 2-4 bersama-sama dengan besaran-besaran dasar, satuan-satuan tambahan dan satuan turunan dalam satuan SI adalah yang disarankan oleh konferensi umum tersebut.
Kolom pertama dalam Tabel 2-4 menunjukkan besaran-besaran (dasar, tambahan dan turunan). Kolom kedua menunjukkan simbol persamaan untuk masing-masing bcsaran. Kolom ketiga menunjukkan dimensi tiap satuan yang diturunkan dinyatakan dalain keenam dimensi dasar. Kolom keempat menunjukkan nama tiap satuan, dan kolom kelima adalah simbol satuan. Simbol satuan ini tidak boleh dikacaukan dengan simbol persamaan; misalnya untuk tahanan, simbol persamaan adalah R, tetapi simbol untuk satuan ohm adalah Ω.
2-5 SISTEM SATUAN LAIN
Sistem satuan Inggeris menggunakan kaki (ft), pon-massa (pound.mass - lb), dan sekon (s) berturut-turut sebagai satuan dasar untuk panjang, massa dan waktu. Walaupun ukuran panjang dan berat adalah warisan pendudukan Romawi atas Britania dan pendefinisiannya agak kurang baik, satu inci (yang besarnya adalah 1/12 kaki) telah ditetapkan persis sama dengan 25,4 mm. Dengan cara sama, ukuran untuk pon (lb) telah (litetapkan persis sama dengan 0,45359237 kilogram (kg). Kedua bentuk ini mengijinkan pengubahan semua satuan dalam sistem lnggeris menjadi satuan-satuan SI.
Dimulai dan satuan-satuan dasar yaitu kaki, pon dan sekon, satuan-satuan mekanik dapat diturunkan dengan mudah dengan menggantikannya ke dalam persamaan dimensional yang terdapat pada Tabel 2-4. Misalnya, satuan kerapatan dinyatakan dalam pon/kaki3 (lb/ft3) dan satuan percepatan dalam kaki/sekon2 (ft/s2). Satuan yang diturunkan untuk gaya dalam sistem kaki - port - sekon (ft - lb - s) disebut pondal (poundal) yakni gaya yang diperlukan untuk mempercepat 1 pon - massa pada percepatan 1 ft/s2. Sebagai akibatnya, satuan usaha atau tenaga (energi) menjadi kaki-pondal (ft pdl).

Karena ukuran Inggris masih digunakan secara luas, di Britania dan Benua Amerika utara pengubahan ke sistem SI menjadi perlu jika kita akan bekerja dalam sistem tersebut. Pada tabel 2-5 diberikan beberapa faktor pengubah (faktor konversi) yang umumnya dari satuan Inggris ke Satuan SI






Tabel 2-4 Satuan dasar suplementer dan satuan turunan
* Konferenai Umum ke sebelas menetapkan satuan-satuan ini sebagai suplementer, walaupun dapat didebat bahwa mnereka adalah satuan-satuan turunan.
† Dalam beberapa negara, frekuensi tidak dinyatakan dalam Hz tetapi dalam satuan yang ekivalen, getaran per sekon (cycle per second, cps), dan kerapatan fraksi magnet, tidak dalam T, tetapi dalam satuan yang ekivalen yaitu weber per meter kuadrat (Wb/m2).













Tabel 2-5 Konversi satuan Inggeris ke SI
2-6 PENGUBAHAN SATUAN (CONVERSION)
          Pengubahan kuantitas (besaran) fisis dan satu sistem satuan ke sistem satuan lainnya sering diperlukan. Bab 2-1 menyatakan bahwa sebuah besaran fisis dinyatakan oleh satuan dan besarya ukuran; jadi yang harus diubah adalah satuan, bukan besarnya ukuran. Untuk melakukan pengubahan dan satu sistem satuan ke sistem satuan lainnya, cara yang paling menyenangkan adalah menggunakan persamaan-persamaan dimensional. Cara ini memerlukan pengetahuan mengenai hubungan numerik antara satuan-satuan dasar dan beberapa kepintaran dalarn mengerjakan pengalian dan pengalian tambahan dan satuan-satuan tersebut.
          Metoda (cara) yang digunakan dalam pengubahan dari satuan sistem satuan ke sistem lainnya ditunjukkan melalui sejumlah contoh yang makin lama dibuat makin sulit.
Contoh 2-1 Luas lantai sebuah bangunan kantor adalah 5000 m2. Tentukan luas tersebut dalam kaki kuadrat (ft2).
Penyelesaian: Untuk mengubah satuan m2 menjadi ft2 kita harus mengetahui hubungan antara keduanya. Dalam tabel 2-5 ditunjukkan bahwa kesamaan metrik 1 ft adalah 30,48 cm., atau 1 ft = 0,3048 m. Maka,
Contoh 2-2 Ukuran luas lantai sebuah ruang kelas adalah 30 kaki x 24 kaki. Tentukan luas tersebut dalam m2,
Penyelesaian : Dengan menggunakan Tabel 2-5 kita peroleh bahwa pengubahan sebaliknya dan kaki (ft) ke cm adalah 0,0328084. Maka,
1 cm = 0,0328 kaki atau 1 m = 3,28 kaki
A = 30 ft x 24 ft = 720 ft2
Atau
Contoh 2-3 Kerapatan fluksi dalam sistem CGS adalah 20 maxwell/cm2. Tentukan kerapatan tersebut dalam garis/inci2 (lines/in2), dengan catatan bahwa 1 maxwell 1= garis gaya
Penyelesaian :

Contoh 2-4 Kecepatan cahaya di dalam ruang hampa adalah 2,997925 x 108 meter/sekon. Nyatakan kecepatan tersebut dalam km/jam.
Penyelesaian :

Contoh 2-5 Nyatakan massa jenis air, 62,5 pon/kaki3 (= ib/ft3) dalarn
(a) pon/inci3 (b) gram/cm3.
Penyelesaian :
(a) massa jenis =
(b) massa jenis =
Contoh 2-6 Batas kecepatan yang diijinkan di sebuah jalan raya adalah 60 km per jam. Nyatakan batas kecepatan tensebut dalam (a) mil/jam, (b) kaki/sekon.
Penyelesaian :
(a) batas kecepatan            =
(b) batas kecepatan            =


PUSTAKA
1.       Hvistendahl, H.S., Engineering Units and Physical Quantites. London : MacMillan and Co., Ltd., 1964.
2.       Kaye, G'W.C., and T.H. Laby, Tables of Physical and Chemical Constants, Edisi ke 13. London : Longmans, Green and Co., Ltd., 1966.

0 komentar:

Posting Komentar

Tulislah komentar anda. karena itu sangat membantu pengembangan blog ini