SISTEM-SISTEM
SATUAN DALAM
PENGUKURAN
BESARAN LISTRIK
2.1 SATUAN
DASAR DAN SATUAN TURUNAN
Untuk
menyatakan dan melakukan kalkulasi besaran-besaran fisis, besaran-besaran
tersebtit harus diartikan menurut jenis
dan kebesarannya (magnitude). Standar ukuran bagi setiap
jenis besaran fisis adalah satuan
(unit), banyaknya satuan tersebut muncul dalam sejumlah besaran (kuantitas)
tertentu yang sejenis adalah merupakan
banyaknya pengukuran. Misalnya, bila kita mengatakan bahwa suatu jarak
adaiah 100 meter, ini menunjukkan bahwa meter adalah satuan panjang dan 100
adalah jumlah satuan panjang tersebut. Dengan demikian, besaran fisis panjang
diartikan oleh satuan meter. Tanpa satuan, jumlah pengukuran tidak akan
mempunyai arti fisis.
Dalam ilmu
pengetahuan dan teknik digunakan dua jenis satuan, yaitu satuan dasar unit dan
satuan turunan. Satuan-satuan dasar di
dalam mekanika terdiri dari ukuran panjang, massa dan waktu. Jenis
satuan-satuan dasar tersebut apakah kaki atau meter, pon atau kilogram, sekon
atau jam adalah sekehendak kita dan dapat dipilih agar memenuhi suatu kondisi
tertentu. Karena panjang, massa dan waktu adalah besaran-besaran utama untuk
kebanyakan besáran-besaran fisis lainnya selain mekanika, mereka disebut
satuan-satuan dasar yang utama (primary). Ukuran beberapa besaran fisis
tertentu dalam ilmu termal, lisirik dan penerangan (ilumination) juga
dinyatakan dengan satuan-satuan dasar. Satuan-satuan ini hanya digunakan bila
kelompok-kelompok khusus tersebut terlibat di dalamnya; dan dengan demikian, mereka
didefinisikan sebagai satuan-satuan dasar pembantu (auxiliary).
Semua satuan lain yang dapat dinyalakan dengan
satuan—satuan dasar disebut satuan-satuan turunan. Setiap satuan turunan berasal
dari beberapa hukum fisika yang mengartikan satuan tersebut. Misanya, luasan (A) sebuah persegi panjang sebanding dengan
panjang (p) dan lebar (l), atau
A= pl. Jika satuan yang telah
dipilih adalah meter, maka luas persegi panjang tersebut adalah 3 meter x 4 meter = 12 m2. Perhatikan bahwa
hasil-hasil pengukuran dikalikan (3 x 4 = 12), demikian juga halnya dengan
satuan (m x m = m2) Satuan yang diturunkan untuk luasan A menjadi m2.
Sebuah
satuan turunan dikenali dan dimensi-dimensinya, yang dapat diartikan sebagai
rnmusan aljabar yang lengkap bagi satuan yang diturunkan tersebut. Simbol-simbol
dimensi untuk untuk satuan-satuan dasar panjang, massa dan
waktu secara berturut-turut adalah L, M dan T. Simbol dimensi bagi satuan
luasan yang diturunkan adalah L2 dan bagi isi (volume) adalah L3.
Simbol dimensi bagi satuan gaya adalah LMT2 yang diturunkan dari
persamaan gaya yang telah didefinisikan. Khususnya, rumus-rumus dimensional
dari satuan-satuan yang diturunkan sangat berguna untuk pengubahan satuan dan
satu sistem ke sistem yang lain, seperti ditunjukkan pada bab 2-6.
Untuk
mudahnya, beberapa satuan turunan telah diberi nama barn. Misalnya untuk gaya
dalam sistem SI dinamakan Newton yaitu yang menggantikan kgm/sekon2..
2-2 SISTEM-SISTEM SATUAN.
Pada tahun 1790
pemerintah Perancis menyampaikan pengarahan kepada Akademi Ilmu Pengetahuan
Perancis untuk mempelajari dan memberikan usulan (proposal) mengenai suatu sistem berat dan sistem ukuran untuk
menggantikan semua sistem yang telah ada. Sebagai dasar pertama, para ilmuwan
Perancis memutuskan bahwa sebuah sistem yang umum (universal) dari berat dan ukuran tidak harus bergantung pada
standar-standar acuan (referensi) yang dibuat oleh rnanusia, tetapi sebaliknya
didasarkan pada ukuran-ukuran permanen yang diberikan oleh alam. Karena itulah, sebagai satuan panjang mereka
memilih meter, yang didefinisikan
sebagai sepersepuluh juta bagian dari
jarak antara kutub dan katulistiwa sepanjang meridian melewati Paris. Sebagai
satuan massa mereka memilih massa 1
cm air yang telah disuling pada temperatur 4°C dan pada tekanan udara
(atmosfer) normal (760 milimeter air raksa, mmHg) dan menamakannya gram. Sebagai satuan ketiga adalah
satuan waktu, mereka memutuskan
tetap menggunakan sistem lama yaitu sekon, yang didefinisikan sebagai 1/86400
had matahari rata-rata.
Sebagai dasar
kedua, mereka memutuskan bahwa semua satuan-satuan lainnya akan dijabarkan (diturunkan) dari ketiga satuan dasar yang telah disebutkan tersebut
yaitu panjang, massa dan waktu. Selanjutnya, adalah prinsip ketiga, mereka
mengusulkan bahwa semua pengalian dan pengalian tambahan dari satuan-satuan
dasar adalah dalain sistem desimal, dan mereka merancang sistem awalan-awalan
yang kemudlan digunakan sampai sekarang. Tabel 2-1 memberikan pengalian
tambahan persepuluhan (decimal).
Pada tahun
1795 usulan Akademi Perancis ini dikabulkan dan diperkenalkan sebagai sistem
satuan metrik. Sistem metrik ini tersebar secara cepat ke mana-mana dan akhirnya
pada tahun 1875, tujuh belas negara menandatangani apa yang disebut Perjanjian
Meter (Metre Convention) yang membuat sistem satuan-satuan metrik menjadi
sistem yang resmi. Walaupun lnggris dan Amerika Serikat termasuk yang
menandatangani perjanjian tersebut, mereka hanya mengakuinya secara resmi dalam
transaksi-transaksi internasional, tetapi tidak menggunakan sistem metrik
tersebut untuk pemakaian didalam negeri.
Dalam pada itu, lnggris
telah bekerja dengan suatu sistem satuan
listrik dan Asosiasi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Inggris (British Association
for the Advancement of Science) telah menetapkan cm (centimeter) sebagai dasar
untuk panjang dan gram sebagai satuan dasar untuk massa. Dari sini dikembangkan
sistem satuan centimeter-gram-sekon
atau s absolut CGS yang kernudian digunakan oleh para fisikawan di seluruh
dunia. Kesukaran muncul sewaktu sistem CGS tersebut akan dikembang kan untuk
pengukuran-pengukuran listrik dan maknetik, sebab masih diperlukan paling
sedikit satu satuan lagi. Dalarn kenyataannya, dua sistem yang paralel telah
ditetapkan.
Tabel 2. Perkalian dan perkalian tambahan desimal
Nama
|
Simbol
|
Ekivalen
|
Tera
giga
mega
kilo
hecto
deca
deci
centi
mili
micro
nano
pico
femto
atto
|
T
G
M
k
h
da
d
c
m
μ
n
p
f
a
|
1012
109
106
103
102
10
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
|
Dalam
sistem elekitrostatik CGS, satuan
muatan listrik diturunkan (dijabarkan) dari centimeter, gram, dan sekon dengan menetapkan
bahwa permissivitas ruang hampa pada hukum Coulomb mengenai muatan-muatan
listrik adalah satu. Dalam sistem elektro
maknetik CGS, satuan-satuan dasar adalah sama dan satuan kuat kutub magnet
ditu runkan dad padanya dengan mengambil permeabifitas ruang hampa sebesar satu
dalam rumus yang menyatakan besamya gaya antara kutub-kutub magnet.
Satuan-satuan
turunan untuk arus listrik dan potensial listrik dalarn sistem elektro
maknetik, yaitu amper dan volt, digunakan dalam pengukuran-pengukuran praktis. Kedua
satuan ini beserta salah satu dan satuan lainnya seperti coulomb, ohm, henry,
farad dan lain-lain digabungkan di dalam satuan ketiga yang disebut sistem praktis (practical system).
Penyederhanaan selanjutnya dalam menetapkan suatu sistem umum yang sesungguhnya
diperoleh dari rintisan kerja seorang insinyur
Italia bernama Giorgi, yang menunjukkan bahwa satuan-satuan praktis untuk arus,
tegangan, energi dan daya, yang digunakan oleh insinyur-insinyur listrik
disulitkan dengan penggunaan sistern meter kilograrn-sekon. Dia menyarankan
agar sistem metrik dikembangkan menjadi suatiu sistem koheren (coherent) dengan
menyertakan satuan-satuan listnik praktis. Sistem Giorgi yang diterima oleh
banyak negara dalam tahun 1935, menjadi dikenal sebagni sistern satuan MKSA di
mana arnper dipilih sebagai satuan dasar keempat.
Sebuah sistem
yang Iebih dimengerti telah diterima
dalam tahun 1954; dari atas persetujuan intemasiona] ditunjuk sebagal sistem
Internasional (SI – System International d’Unites) pada tahun 1960. Dalam
sistem ini digunakan 6 satuan dasar, yaitu meter, kilogram, sekon dan
ampereyang diambil dalam sistem MKSA, dan sebagai satuan dasar tambahan adalah
derajat Kelvin dan lilin (kandela) yaitu berturut-turut sebagai satuan
temperatur dan intensitas penerangan. Satuan-satuan SI menggantikan
sistem-sistem lain dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; dan mereka diakui
sebagai satuan -satuan resmi di Perancis, dan akan menjadi sistem yang
diwajibkan dalarn negara-negara metrik lainnya.
Ke enam
besaran dasar SI dan satuan-satuan pengukuran, beserta simbol-simbol satuannya
diberikan dalam tabel 2-2.
Tabel 2.2 Besaran-besaran dasar SI, satuan
dan simbol
Nama
|
Simbol
|
Ekivalen
|
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Temperatur termodinamika
Intensitas penerangan
|
Meter
Kilogram
Sekon
Ampere
Derajat kelvin
Lilin (kandela)
|
m
kg
s
A
o K
cd
|
2-3 SATUAN LISTRIK
DAN MAGNET
Sebelum
membuat daftar satuan-satuan SI (kadang-kadang disebut sistem satuan MK lnternasional),
diberikan suatu tinjauan singkat mengenai satuan-satuan listrik dan magnet.
Satuan-satuan listrik dan rnaknit praktis yang telah kita ketahui seperti volt,
amper, ohm, henry dan lain-lain, mula-mula diturunkan dalam sistem-sistem
satuan CGS.
Sistem elektrostatik CGS (CGSe) didasarkan pada hukum
Coulomb yang diturunkan secara eksperimental untuk gaya antara dua muatan
listrik. Hukum Coulomb menyatakan bahwa
(2-1)
dimana F = gaya antara muatan-muatan dinyatakan dalarn
satuan gaya CGSe
(gram cm/sekon = dyne)
A = sebuah konstanta kesebandingan
Q1, 2= muatan-muatan listrik dinyatakan dalam
satuan muatan Iistrik CGSe
(centimeter).
r = jarak antara muatan-muatan dinyatakan dalam satuan
dasar CGSe
(cm).
Coulumb juga mendapatkan
faktor kesebandingan k bergantung pada medi media , berbading terbalik dengan permitivitas
e (Faraday menyebutkan permitivitas
sebagai konstanta dielektrik ). Dengan demikian dengan hukum Coulumb menjadi:
(2-2)
Karena є adalah suatu nilai numerik yang
hanya bergantung pada media, nilai permitivitas untuk ruang hampa єo ditetapkan sebesar satu,
karena itu єo didefinisikan sebagai
satuan dasar keempat dari sistem CGSe. Berarti hukum Coulumb mengijikan satuan
muatan listrik Q dinyatakan oleh keempat satuan dasar ini menurut hubungan
Dan dengan demikian, menurut dimensi
(2-3)
Satuan muatan listrik
CGSe dinamakan StatCoulumb
Satuan muatan listrik yang diturunkan dalam sistem CGSe
memungkinkan penentuan satuan listrik lainnya berdasarkan persamaan-persamaan
yang telah diartikan. Misalnya, arus
listrik (Simbol I) diartikan sebagi laju aliran muatan listrik yang
dinyatakan sebagai
(Statcoulumb/sekon) (2-4)
Satuan arus
listrik dalam CGSe dinamakan statamper. Kuat medan E, beda potensial V dan kapasitansi C, dapat diturunkan dengna
cara yang sama berdasarkan persamaan-persamaan yang didefinisikannya.
Dasar
sistem satuan elektromaknetik (CGSm) adalah Hukum Coulumb yang ditentukan secara
eksperimental untuk gaya antara dua kutub magnet, yang menyatakan bahwa
(2-5)
Faktor kesebandingan k, bergatung pada media di mana
kutub-kutub tersebut berada da berbanding terbalik dengan permabilitas maknetik μ
dari media tersebut. Untuk ruang hampa permeabilitasnya ditetapkan sama dengan
satu sehingga k =1/μo = 1,
permabilitas ruang hampa yang ditetapkan ini (μo) adalah satuan dasar keempat bagi sistem CGSm.
Dengan demikian satuan, satuan kekuatan
kutub elektromagnetik (m) didefinisikan dalam keempat satuan
dasar berdasarkan hubungan:
Yang berarti satuan m secara dimensional adalah :
(2-6)
Satuan yang diturunkan
untuk kuat kutub magnet dalam sistem CGSm menuntun penentuan satuan-satuan
maknetik lainnya; juga berdasarkan persamaan-persamaan yang mendefinisikannya.
Sebagai contoh diambil kerapatan fluksi magnet (magntic flux density), B, yang
didefinisikan sebagai kuat magnet dibagi satuan kuat kutub, dimana gaya dan
kuat kutub adalah satuan gaya yang diturunkan dalam satuan CGS. Secara
dimensional, satuan B adalah cm-1/2
gram-1/2 sekon-1
( dyne-sekon)/ abcoulumb-cm) yang dinamakan Gauss.
Dengan cara yang sama, satuan-satuan magnet lainnya dapat diturunkan dari
persamaan yang mengartikannya dan kita peroleh bahwa satuan untuk fluksi
maknetik (Φ) dinamakan maxwell; untuk kuat medan magnet (H)
dinamakan Oersted; dan satuan beda potensial magnetik atau gaya gerak magnet , ggm (H) dinamakan gillbert.
Kedua sistem CGS ini
yaitu CGSe dan CGSm dihubungan bersama berdasarkan penemuan Faraday yaitu bahwa
magnet dapat mengindusir suatu arus listrik didalam sebuah konduktor, da
sebaliknya muatan listrik yang bergerak dapat menghasilkan efek-efek maknetik. Hukum
Amper mengenai medan magnet yang menghasilkan arus listrik (I) ke kuat medan magnet (H)*, secara kuantitatif
menghubungan satuan maknetik dalam CGSm ke satuan listrik dalam satuan CGSe. Dimensi kedua sistem ini
tidak persis sesuai, sehingga di gunakan faktor-faktor pengubah numerik. Pada
akhirnya kedua sistem ini membentuk satu sistem
satuan-satuan
listrik praktis yang secara resmi disetujui oleh kongres Listrik
International (Internatonal Electrical Congress)
Satuan-satuan listrik praktis yang diturunkan dari sistem
CGSm belakangan didefinisikan dalam pengertian yang disebut satuan-satuan
Internasional. Pada waktu itu diperkirakan (1908) bahwa penetapan satuan-satuan
praktis berdasarkan definisi-definisi sistem CGSm akan terlalu sulit bagi
kebanyakan laboratorium; dan sayangnya waktu itu diputuskan untuk
mendefinisikan satuan-satuan praktis dalam suatu cara yang membuatnya cukup
sederhana untuk menetapkannya. Dengan demikian amper diartikan sebagai laju endapan perak dari larutan perak
nitrat dengan melewatkan suatu arus melalui larutan tersebut; dan ohm diartikan
sebagai tahanan suatu kolom air raksa yang spesifikasinya telah ditentuakan. Satuan-satuan
ini beserta yang telah diturunkan dari mereka disebut satuan-satuan internasional. Dengan
diperbaikinya teknik-teknik pengukuran, diperoleh adanya perbedaan kecil antara
satuan-satuan praktis CGSm yang diturunkan dengan satuan-satuan Internasional,
yang kemudian diperinci sebagai berikut
:
1 ohm internasional = 1,00049 ohm (satuan praktis CGSm)
1 amper internasional = 0,99985 A
1 volt
internasional = 1,00034 v
1 coulumb
internasional = 0,99984 C
1 farad
internasional = 0,99951 F
1 henry
internasional = 1,00049 H
1 Watt
internasional = 1,00019 W
1 Joule
internasional = 1,00019 J
Satuan
listrik dan magnet yang utama dan hubungan definisi diberikan dalam tabel 2-3.
Faktor-faktor perkalian untuk pengubahan ke satuan SI diberikan dalam kolom
CGSm dan CGSe.
2-4 SISTEM SATUAN
INTERNASIONAL
Sistem satuan internasional MKSA diakui pada tahun 1960
oleh Konferensi Umum Kesebelas mengenai Berat dan Ukuran (Elevent General
Conference of Weights and Measures) dengan nama Sistem International (SI, systeme International d’Unites). Sistem
ini mengantikan semua sistem lain di negara-negara yang menggunakan sistem
metrik.
*N menyatakan integral Neumann untuk dua rangkaian linier yang masing-masing membawa arus I. Fs adalah gaya antara kedua rangkaian menurut arah yang didefinisikan oieh
koordinat z. Rangkaian-rangkaian berada dalam ruang hampa.
† p menyatakan daya
‡ I2 menyatakan luasan
§ c = kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dalam cm/sekon = 2,997925 X 1010
† p menyatakan daya
‡ I2 menyatakan luasan
§ c = kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dalam cm/sekon = 2,997925 X 1010
Keenam besaran dasar SI diberikan pada Tabel 2-2. satuan
turunan dinyatakan keenam satuan dasar tersebut menurut persamaan-persamaan
yang mendefinisikannya. Beberapa contoh persamaan yang memberikan definisi
(arti) daripada besaran listrik dan magnet diberikan pada Tabel 2-3. Daftar
yang diberikan pada tabel 2-4 bersama-sama dengan besaran-besaran dasar,
satuan-satuan tambahan dan satuan turunan dalam satuan SI adalah yang
disarankan oleh konferensi umum tersebut.
Kolom
pertama dalam Tabel 2-4 menunjukkan besaran-besaran (dasar, tambahan dan
turunan). Kolom kedua menunjukkan simbol persamaan untuk masing-masing
bcsaran. Kolom ketiga menunjukkan dimensi tiap satuan yang diturunkan
dinyatakan dalain keenam dimensi dasar. Kolom keempat menunjukkan nama
tiap satuan, dan kolom kelima adalah simbol satuan. Simbol satuan ini tidak boleh dikacaukan dengan
simbol persamaan; misalnya untuk tahanan, simbol persamaan adalah R, tetapi simbol untuk
satuan ohm adalah Ω.
2-5 SISTEM
SATUAN LAIN
Sistem
satuan Inggeris menggunakan kaki (ft), pon-massa (pound.mass - lb),
dan sekon (s) berturut-turut sebagai satuan dasar untuk panjang, massa dan
waktu. Walaupun ukuran panjang dan berat adalah warisan pendudukan Romawi atas
Britania dan pendefinisiannya agak kurang baik, satu inci (yang besarnya
adalah 1/12 kaki) telah ditetapkan persis sama dengan 25,4 mm. Dengan
cara sama, ukuran untuk pon (lb) telah (litetapkan persis sama dengan
0,45359237 kilogram (kg). Kedua bentuk ini mengijinkan pengubahan semua satuan
dalam sistem lnggeris menjadi satuan-satuan SI.
Dimulai dan satuan-satuan dasar
yaitu kaki, pon dan sekon, satuan-satuan mekanik dapat diturunkan dengan mudah
dengan menggantikannya ke dalam persamaan dimensional yang terdapat pada Tabel
2-4. Misalnya, satuan kerapatan dinyatakan dalam pon/kaki3 (lb/ft3)
dan satuan percepatan dalam kaki/sekon2 (ft/s2). Satuan
yang diturunkan untuk gaya dalam sistem kaki - port - sekon (ft - lb - s)
disebut pondal (poundal) yakni
gaya yang diperlukan untuk mempercepat 1 pon - massa pada percepatan 1 ft/s2.
Sebagai akibatnya, satuan usaha atau tenaga (energi) menjadi kaki-pondal (ft pdl).
Karena ukuran Inggris masih
digunakan secara luas, di Britania dan Benua Amerika utara pengubahan ke sistem
SI menjadi perlu jika kita akan bekerja dalam sistem tersebut. Pada tabel 2-5
diberikan beberapa faktor pengubah (faktor konversi) yang umumnya dari satuan
Inggris ke Satuan SI
Tabel 2-4 Satuan dasar suplementer dan
satuan turunan
* Konferenai Umum ke sebelas menetapkan satuan-satuan ini sebagai suplementer,
walaupun dapat didebat bahwa mnereka adalah satuan-satuan turunan.
† Dalam beberapa
negara, frekuensi tidak dinyatakan dalam Hz tetapi dalam satuan yang ekivalen,
getaran per sekon (cycle per second, cps), dan kerapatan fraksi magnet, tidak
dalam T, tetapi dalam satuan yang ekivalen yaitu weber per meter kuadrat (Wb/m2).
Tabel
2-5 Konversi satuan Inggeris ke SI
2-6 PENGUBAHAN SATUAN
(CONVERSION)
Pengubahan
kuantitas (besaran) fisis dan satu sistem satuan ke sistem satuan lainnya sering
diperlukan. Bab 2-1 menyatakan bahwa sebuah besaran fisis dinyatakan oleh
satuan dan besarya ukuran; jadi yang harus diubah adalah satuan, bukan besarnya
ukuran. Untuk melakukan pengubahan dan satu sistem satuan ke sistem satuan
lainnya, cara yang paling menyenangkan adalah menggunakan persamaan-persamaan
dimensional. Cara ini memerlukan pengetahuan mengenai hubungan numerik antara
satuan-satuan dasar dan beberapa kepintaran dalarn mengerjakan pengalian dan
pengalian tambahan dan satuan-satuan tersebut.
Metoda
(cara) yang digunakan dalam pengubahan dari satuan sistem satuan ke sistem
lainnya ditunjukkan melalui sejumlah contoh yang makin lama dibuat makin sulit.
Contoh
2-1 Luas lantai
sebuah bangunan kantor adalah 5000 m2. Tentukan luas tersebut dalam
kaki kuadrat (ft2).
Penyelesaian: Untuk mengubah satuan m2
menjadi ft2 kita harus mengetahui hubungan antara keduanya. Dalam
tabel 2-5 ditunjukkan bahwa kesamaan metrik 1 ft adalah 30,48 cm., atau 1 ft =
0,3048 m. Maka,
Contoh
2-2 Ukuran luas
lantai sebuah ruang kelas adalah 30 kaki x 24 kaki. Tentukan luas tersebut
dalam m2,
Penyelesaian : Dengan menggunakan Tabel 2-5 kita
peroleh bahwa pengubahan sebaliknya dan kaki (ft) ke cm adalah 0,0328084. Maka,
1 cm =
0,0328 kaki atau 1 m = 3,28 kaki
A = 30 ft x 24 ft = 720 ft2
Atau
Contoh
2-3 Kerapatan fluksi
dalam sistem CGS adalah 20 maxwell/cm2. Tentukan kerapatan tersebut
dalam garis/inci2 (lines/in2), dengan catatan bahwa 1
maxwell 1= garis gaya
Penyelesaian : Contoh 2-4 Kecepatan cahaya di dalam ruang hampa adalah 2,997925 x 108 meter/sekon. Nyatakan kecepatan tersebut dalam km/jam.
Penyelesaian :
Contoh 2-5 Nyatakan massa jenis air, 62,5 pon/kaki3 (= ib/ft3) dalarn
(a) pon/inci3 (b) gram/cm3.
Penyelesaian :
(a) massa jenis =
(b) massa jenis =
Contoh 2-6 Batas kecepatan yang diijinkan di sebuah jalan raya adalah 60 km per jam. Nyatakan batas kecepatan tensebut dalam (a) mil/jam, (b) kaki/sekon.
Penyelesaian :
(a) batas kecepatan =
(b) batas kecepatan =
PUSTAKA
1.
Hvistendahl, H.S., Engineering Units and Physical
Quantites. London : MacMillan and Co., Ltd., 1964.
2.
Kaye,
G'W.C., and T.H. Laby, Tables of Physical and Chemical Constants, Edisi ke 13. London : Longmans, Green and Co.,
Ltd., 1966.
0 komentar:
Posting Komentar
Tulislah komentar anda. karena itu sangat membantu pengembangan blog ini