Assalamu'alaikum Wr.Wb. - Selamat Datang di fadlisworld.blogspot.com - Semoga dapat membantu anda

LOMBOK ISLAMIC CENTER

Ini hanya tiruan ya

PUTIH ABU-ABU

Kawan-kawan SMA

LCC 4 PILAR

Pajangan istana

CECONG

Makan-makan

KAMPUS UNGU

Kawan-kawan kuliah

PANTAI SEMETI LOMBOK

Indahnya :D

Rabu, 20 Agustus 2014

Cerpen Karya Sendiri :D





“Angkuh Bikin Jatuh”

Sudah kesekian kalinya mungkin kesepuluh kalinya khairul melayangkan surat lamaran pekerjaan  keberbagai perusahaan yang ada di Kotanya sejak ia tamat SMA. Akan tetapi, tidak ada satupun yang mendapatkan panggilan. Lamaran itu dibuatnya berdasarkan iklan yang dimuat disurat kabar atau informasi dari karibnya. ”Boro-boro dipanggil, dijawab saja tidak”, gerutunya dalam hati. Kali ini ceritanya lain. Berawal dari tertarik pada seragam karyawan sebuah perusahaan, Khairul tertarik pula untuk melayangkan surat lamaran pekerjaan agar menjadi pegawai seperti mereka.
      “keren-keren amat mereka, aku ingin mencoba melamar”, pikirnya. Khairul menulis alamat kantor yang terpampang gagah di pinggir jalan. Dengan model bonek Khairul mengumpulkan persyaratan seadanya. “Aku hanya tamat SMU, apa ia diterima, nilai rata-rata ijazah kurang dari tujuh”. Akan tetapi Khairul bangga karena nilai Bahasa Indonesianya 8. Dia yakin dengan modal nilai Bahasa Indonesia itu akan mampu diwawancarai ”Saya juara pidato di Sekolah”, pikirnya lagi. Kemudian ia menulis dan menyusun surat lamaran dengan persyaratan ala kedarnya itu dan dikirim lewat pos dekat rumahnya.
       Diluar dugaan, selang beberapa hari kemudian, khairul mendapat panggilan.Ia disuruh datang pada hari jum’at keesokan harinya. Betapa senangnya Khairul,’’Akhirnya,ada juga yang menjawab surat lamaranku, mudah-mudahan aja aku diterima’’,gumamnya dalam hati sambil tersenyum lebar.Sehari sebelum hari pemanggilan itu,Khairul sibuk mencari pakaian yang akan di kenakannya pada saat diwawancarai besok.’’Aku harus kelihatan top nih,biar bias kayak pegawai beneran,supaya bisa mendongkrak nilai rata-rata ijazahku yang kurang dari tujuh,tapi gak apa-apa,yang penting aku dah tampil eksis”, gumamanya dengan penuh percaya diri. Ia sudah lelah membongkar isi lemarinya tetapi tidak ada baju ataupun celana yang menurutnya cocok untuk dipakai besok, beberapa lama kemudian matanya tertuju pada baju yang ada dipojok lemari,”wwwwaaaaahhhh kayaknya ini lumayan cocok buat aku pakai besok, baju kemeja lengan panjang warna putih, keren nih kayak yang dipakai pegawai-pegawai yang Aku lihat kemarin, yah lumayanlah”, ungkapnya dengan agak kegirangan. “ Tapi, celananya belum ada nih…oh ya, Aku ingat, Aku dulu punya celana panjang hitan sewaktu Aku masih SMA”, ungkapnya lagi. Tidak lama kemudian ia menemukanya, “ini dia celanaku yang Aku cari, besok Aku akan memakaimu saat memenuhi panggilan dari perusahaan, kamu akan jadi saksi diterimanya Aku di Perusahaan itu”, ujarnya lagi dengan penuh harap. Ia merasa senang sambil mempersiapkan diri untuk diwawancarai dan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk memenuhi panggilan perusahaan itu besok.
       Keesokan harinya, yaitu hari jum’at, saatnya Khairul memenuhi panggilan Perusahaan. Ia tampak tegang sekaligus senang, “Tiba saatnya Aku menjemput masa depanku, yang sebentar lagi Aku akan diterima menjadi seorang pegawai”, pikirnya. Wajarlah apabila Khairul sangat mengharapkan pekerjaan tersebut. Pasalnya, selama Ia mencari pekerjaan, Ia hanya bergantung pada uang yang dikirimkan orang tuanya tiap bulan, bahkan untuk dapat membeli motor orang tuanya yang membelikan.Namun sayang, sampai saat ini Ia belum mendapat pekerjaan. Beberapa saat kemudian, Ia mulai menyalakan motornya yang dibelikan orang tuanya itu beberapa bulan yang lalu,Ia pun berkata “kalau Aku diterima, Aku bakalan memodifikasi motor ini”. Tapi, kesenangannya lenyap seketika setelah Ia melihat salah satu ban roda motornya pecah, “sial, kenapa motor sialan ini nggak bias jalan, mana bannya pecah lagi. Kalau Aku pergi nambal bannya sekarang, bisa-bisa aku terlambat nih pergi ke Perusahaan itu”, ungkapnya dengan kesal sambil menendang-nedang roda motor yang bannya pecah. Sungguh sialnya Khairul, yang tadinya senang sekarang malah marah-marah. Ia mencari temannya yang sekaligus menjadi tetangga satu kost-kostanya, meminta bantuan supaya Ia diantar ke Perusahaan itu. Tapi, sayangnya temannya itu sudah berangkat bekerja dari tadi pagi. Kemudian ia duduk di teras kost-kostan temanya itu sambil befikir, bagaimana supaya Ia bisa cepat-cepat pergi memenuhi panggilan dari Perusahaan. “Oh ya, Aku bisa telepon taksi, yang lebih praktis dan lebih cepat sampai tujuan”, ujarnya dengan sedikit gembira. Sayang sungguh disayang, setelah Ia meroboh sakunya dalam-dalam ternyata uangnya tidak cukup untuk membayar taksi, “Astaga…kenapa uangku tinggal dua puluh ribu,mana cukup buat bayar taxi yang ada ntar aku malah dilempar ditengah jalan. Hhhmmmm…oh ya, kemarin Aku beli hp baru buat gaya-gaya didepan cewek sekarang malah ludes, buat bayar taksi aja nggak ada”, ujarnya lagi.
      Akhirnya Ia memutuskan untuk menunggu kendaraan umum yang melintas di jalan raya depan kost-kostannya itu.Tidak lama kemudian Khairul bertemu dengan teman SMA nya dulu, yang sekarang berfrofesi sebagai kusir cidomo.”Khoirul kan…?”,tanya Si kusir cidomo,”Ya,maaf siapa ya…?” tanya khairul balik,’’Ini saya,teman satu kelasmu dulu di SMA…!”,jawab Si kusir cidomo,”Anto ya,ada apa…?”,jawabnya Khairul dengan ketus,”Sudah lama ya kita tidak ketemu…?.Kamu mau ke mana Khairul,mari saya antar…!”,tawar Si kusir cidomo dengan tulus,Kamu lihat sendiri kan,pakianku udah kayak gini rapinya,ya pastilah mau ke kantor,tepatnya akan memenuhi panggilan perusahaan tempat aku ngelamar kerjaan.Tapi makasi ya,aku kayaknya gak nyocok naik cidomomu itu,entar pakaianku jadi bau tai kuda lagi…!”,jawabnya Khairul dengan agak menghina.”Baiklah jika itu keinginanmu’,jawab Si kusir cidomo dan beranjak pergi meninggalkan Khairul dengan wajah kecewa.
         “Gawat udah jam tujuh ne,aku bisa datang terlambat ke perusahaan itu”,gumam Khairul dengan wajah yang begitu cemas.Ia cemas karena bisa saja gagal bekerja menjadi pagawai di perusahaan itu,karena kedisiplinan itu juga menjadi penilaian dalam tes bekerja.Kemudian datanglah angkutan umum,dengan sigapnya Khairul melambaikan tangan sebagai isyarat,”Jurusan mana bang…?”Tanya Khairul pada Si sopir angkutan umum,”Jurusan Mataram mas,ayo naik…!”,jawab si sopir.Wajahnya semakin terlihat kesal saat ia melihat di dalam angkutan umum sudah sesak dengan para penumpang yang sarat dengan barang bawaannya.”Ga’ jadi dah bang,dah full tuh ma penumpang yang lainnya,ntar aku jadi keringatan lagi,aku ga’ mau desek-desekan”,ujarnya dengan keras.”Ya ampun mas,baru aja pake’ pakaian kayak gitu,udah belagu banget…!” ujar Si sopir menjawab perkataan Khairul.Angkutan umum itupun pergi tanpa Khairil.Ia terpaksa harus berjalan kaki sambil menunggu angkutan umum yang berikutnya datang.”Sial,ga’ ada yang beres,angkutannya sih ada,tapi ga’ selevel sama aku,” gerutunya dalam hati.
        Tak henti-hentinya Khairul melihat jam tangannya sambil berlari kecil,Ia kaget karena sudah menunjukkan pukul setengah delapan.Kemudian,datang sebuah sedan dari belakangnya,dan sialnya lagi,Khairul tersenggol sedan tersebut dan jatuh..Celananya kotor akibat terjatuh itu,Ia sangat marah,Ia mengira sedan tersebut akan tabrak lari.Tapi sedan tersebut berhenti dan keluarlah seorang wanita berpakaian rapi layaknya seorang bos,tapi hal itu tidak membuat amarahnya meredam.Tanpa menunggu seutas katapun yang keluar dari wanita itu,Khairul langsung membentaknya,”Hai…Anda ga’ punya mata ya…? Jangan mentang-mentang naik mobil seenaknya nabrak orang,nyogok berapa supaya bisa dapat SIM…?” bentaknya dengan latang.”Maaf mas,saya ga’ sengaja,saya lagi terburu-buru…! Jawab wanita itu dengan wajah ketakutan.”Enak aja Mbak cuman bilang maaf doing,liat ne hasil perbuatanmu,saya sampai terjatuh,celanaku kotor lagi…!” bentak Khairul lagi,maaf Mas,maaf…!” jawab wanita itu lagi.”Kamu tahu ga’…? Hari ini saya mau pergi memenuhi panggilan perusahaan tempat aku ngelamar kerjaan,dan sekarang,,,sekarang anda menghancurkan semuanya,apa sekarang Anda puas…?”, bentak Khairil dengan lantang.”Ok Mas,sekarang maunya apa…? Saya akan bertanggung jawab”, ujar wanita itu,”Bagus,,,bagus,sekarang aku minta uang,biar ada ongkos ke tujuan”.jawabnya.”Baik…Mas mintanya berapa…?.Mudah-maudahan uang saya cukup”,ujar wanita itu.”Aku minta lima ratus ribu,gimana…?,tanya Khairul.”Ya ampun Mas,bukannya saya ga’ mau bayar,tapi Mas kan tidak apa-apa dan celananya cuman kotor Mas,apa tidak berlebihan…?,Tanya wanita itu dengan takutnya,”Enak aja Anda bilang gitu,setelah Anda melakukan semua ini,pokoknya saya tidak mau tahu,Anda harus kasih saya uang lama ratus ribu”,jawab Khairul.”Baiklah Mas saya akan kasih seperti apa yang Mas minta…!,ujar wanita itu.Kemudian wanita itu meroboh tas yang diambilnya dari dalam sedan,kemudian mengambil lima lembar seratus ribuannya.”Ini Mas,semoga bisa mengganti semua kerugiannya Mas”,ungkapya.”Baiklah akan aku terima,makasi ya,,,!”,jawab Khairul,”Enak nih,cuman kesenggol dikit aja udah dapet uang sebanyak ini”,gumamnya dalam hati.
          Tiba-tiba datang seorang pemulung yang membawa keranjang-keranjang sampahnya.Khoirul terkejut melihat pemulung itu,ternyata pemulung itu masih punya hubungan keluarga dengannya.”Hai,Khairul kan…?tanya pemulung itu.Dengan berat hati Khairul menjawab ,karna ia malu menyahut pemulung itu,Ia tidak mau keganasannya pada wanita yang menabraknya tadi lenyap karena pemulung itu.”I…i…iya,saya Khairul ,maaf Anda ini siapa ya…?”,Tanya Khairul pada pemulung itu dengan pura-pura,”Masa’ kamu lupa sama saya ,ini lo keluargamu yang dari Bertais,Hafwan,masa’ kamu lupa…?”,jawab pemulung dengan keheranan,”Maaf ya saya ga’ kenal dengan Anda”,ujar Khairul.Betapa malu dan kecewanya pemulung itu dengan sikap Khairul yang tidak mau mengakuinya,seakan-akan ia tidak pernah kenal dengan dirinya.Namun pemulung itu berfikir dewasa,”Mungkin Khairul sedang tidak mau diganggu dengan teman wanitanya itu”,gumamnya dalam hati dengan penuh kesabaran.”Owh,mungkin saya salah orang,maafkan saya ya…!”,ujar pemulung,kemudian pergi dan meninggalkan Khairul dan wanita yang bersamaya dengan raut muka sedih dan kecewa.Wanita itu berfikir betapa sombong,angkuh,dan gengsinya Khairul.Tapi ia tidak mau berprasangka buruk.ia hanya ingin cepat-ceoat menyelesaikan masalahnya dengan Khairul.”Baiklah,sekarang saya udah kasi Mas uang seperti yang Mas minta,apa sekarang sudah puas…?”,Tanya wanita itu dengan lembut,”Ya…!”,jawabya Khairul.Akhirya wanita itu lekas-lekas memasuki mobilnya dan pergi ke tujuannya.”Asyik…aku dapat uang,ternyata di balik kesialanku dari tadi ada juga imbalannya,aku jadi dapat lima ratus ribu,lumayan buat ongkos sekarang,”gumamnya dalam hati.Kemudian ia menelpon taksi agar mengantarnya ke perusahaan itu dan akhirnya berangkat ke perusahaan itu.
      Saat pertama kali melangkahkan kakinya di kantor perusahaan yang memanggilnya, khairul merasa tegang, dia ragu akan diterima bekarja. Rasa percaya diri yang dibawanya dari rumah lenyap seketika, melihat kantor tersebut sangatlah besar dan megah, dengan gedung yang bertingkat dan halamannya yang luas.” Ya ampun, bagus banget kantor ini, Aku bisa atau tidak ya diterima bekerja disni”, gumamanya dalam hati. Rasa tegangnya makin kuat ketika melihat pelamar lainnya yang dipanggil menunggu giliran untuk di interviu, ternyata ia datang terlambat, nomer gilirannya untuk di interviu sudah disebut. “sial, coba saja tadi aku nggak kegengsian naik cidomonya Anto walaupun dikit bau mungkin Aku nggak bakalan terlambat kayak gini”, gerutunya dalam hati dengan penyesalan. Kemudian, Ia memasuki ruangan yang telah disediakan khusus untuk para pelamar yang dipanggil oleh perusahaan. Ia duduk dengan perlahan, sambil menengok kekiri dan kekanan melihat pelamar lainnya. Mungkin ada dua puluh orang yang ada diruangan tersebut, akan tetepi hanya akan ada dua orang saja yang akan diterima. “waaahh, kalau pesaingnya rupanya kayak gini, Aku pasti bisa diterima”, gumamnya untuk mengurangi rasa tegang.
     Namun, ada seorang pria yang sedang duduk disamping kanannya yang kelihatan lebih eksis dari pelamar lainnya yang juga dipanggil perusahaan tersebut. Khairul terus-menerus memandangi pria itu, dan terheran-heran. Kemudian pria itu menoleh kepadanya, “Maaf mas, apa ada yang salah dengan diri saya…???”, Tanya pria itu, “nggak ada apa-apa kok mas, saya cuma lagi merenung aja…!”, jawab Khairul dengan sombongnya. “ perkenalkan…nama saya Kurdi…!!”, ujar pria itu sambil mengajungkan tangannya, “Ya, nama saya Khairul Tamzi. Mmmm … anda juga dipanggil ya sama perusahaan ini…?”, Tanya Khairul balik ,” ya… begitulah, Saya sudah dua kali dipanggil perusahaan ini untuk di interviu, yang pertama saya gagal. Mungkin karna dulu Saya kurang faseh berbicara…!!”, jawab pria itu. “Ooh, ternyata sulit juga ya untuk bekerja di perusahaan ini, kalau saya ini adalah pemanggilan yang pertama dan semoga saja berhasil”, ujarnya penuh harap.” Semua orang dalam ruangan ini juga berharap hal yang sama, ingin diterima bekerja, ingin mengenakan dasi layaknya seorang pegawai betulan”, ujar pria itu dengan santai. Mereka berbincang-bincang terus sampai akhirnya terdengar suara panggilan “Kurdi Hermansyah dengan nomer undi dua puluh, silahkan ke ruang personalia”, kata salah satu pegawai kantor itu, “akhirnya tiba juga giliranku, semoga saja kali ini aku diterima”, ujar pria dengan penuh harap. Pria itupun beranjak dari tempat duduknya dan memasuki ruang personalia.”Tapi di dalam hati Khairul,ia mengharapkan pria itu gagal,agar semakin lebar kesempatannya bekerja,”Enak aja kamu,aku juga ingin diterima,aku ga’ sempet doain kamu”,gumamnya dalam hati.
         Beberapa saat kemudian,tampak sesosok yang tidak lagi asing bagi Khairul,ternyata dari pintu ruangan terlihat Anto,Si kusir cidomo teman SMA Khairul dulu.Bukan main kagetnya Khairul melihatnya,”Ngapain Anto ada disini,bukannya tadi dia bawa cidomonya…?”,tanyanya Khairul dalam hati...?”.”Khairul ternyata kamu dipanggil juga ya…?”,sahut Anto sambil mengambil tempat duduk disampingnya Khairul,”Ya…Bukannya kamu tadi narik cidomo…?”,Tanya Khairul balik.”Emang…Yang tadi itu aku cuman balikin cidomonya ke bos,aku ga’ narik hari ini,tapi aku ajak kamu tadi ga’ mau…!”,jawab Anto.”Terus sekarang kamu ngapain disini…? Pake pakaian rapi lagi...?”,tanya Khairul lagi,”Aku juga kemarin ngirim surat lamaran,nah sekarang dipanggil…!”,,jawab Anto.Namun pembicaraan mereka terhenti setelah melihat pria yang keluar dari ruangan personalia,pria yang bernama Kurdi tersebut gagal untuk kedua kalinya,”Gimana hasilnya Mas…?”,tanya Khairul,”Enggak aku ga’ diterima ,aku gagal…Semoga Mas berhasil dah,semoga sukses…!”,ujar Kurdi dengan lesu.Rasa takut Khairul pun menjadi-menjadi,”Orang yang sudah dua kali ikut aja gagal,apalagi aku yang baru sekali ikut”,gumamnya dalam hati,dan dia juga senang karena kesempatannya semakin lebar.
         Kemudian terdengar lagi suara pegawai kantor itu,”Anto Widiantoro nomer undi dua puluh satu silahkan memasuki ruang personalia…!”,ujarnya dengan keras.”Sial,ternyata dia lebih dulu masuk,padahal nomer undiku adalah lima,mungkin sudah disebutnya karena aku terlambat”,gerutunya dalam hati. Dengan tergesa-gesa Anto memasuki ruang personalia. Beberapa menit kemudian Anto keluar dengan wajah bersinar-sinar, sambil meloncat-loncat kegirangan, “yes…aku diterima bekerja”, teriaknya kesenangan. Khairul merasa kesal dengan keberhasilan Anto, “masak Aku kalah sama kusir cidomo itu, Aku pasti diterima juga”, gumamnya dengan sombong. “Alhamdulillah Rul, aku tidak perlu lagi jadi kusir cidomo, ini memang berkah dari Allah buat Aku Rul”, tutur Anto. Khairul semakin meradang dengan tutur Anto, “Ah…itu cuman keberuntunganmu saja”, jawab Khairul, “terselahlah…yang penting Aku sudah diterima bekerja, ya udah kalo’ begitu Aku mau pergi mengurus administrasinya, semoga sukses Rul…!”,ujar Anto. Khairul kesal, Dia tidak menyangka Anto si kusir cidomo dapat menjadi pegawai. Pesaingnya tinggal sembilan orang yang belum diwawancarai, tapi setelah diwawancarai tidak ada yang diterima satupun. “Yes…berarti tinggal aku saja yang belum di interviu, sedangkan hanya ada satu orang saja yang sudah diterima, berarti masih ada satu lagi yang belum terisi”, pikirnya Khairul.
        “Khairul Tahir silahkan memasuki ruang personalia…!”,kata pegawai kantor tersebut.”Akhirnya, giliranku tiba juga,mudah-mudahan aku diterima”,gumamnya dan memasuki ruang personalia. Ketika pintunya ia buka, tampak seseorang yang tidak asing baginya, orang itu sedang membereskan dokumen-dokumennya. Orang itupun membalikkan badannya, dan melihat pria yang tadi bermasalah dengannya di jalan,”Anda ini kan … orang yang tadi saya ga’ sengaja kesenggol sedan itu kan…?. Sedang apa Mas disini…?”, Tanya wanita itu sambil menunjuk kearah Khairul. Khairul sungguh kaget,ternyata wanita itu adalah orang yang ia bentak-bentak tadi pagi,kemudian dilihatnya ke meja kerja wanita itu,”ISMI JAUHAR KURNIAWATI : KEPALA PERSONALIA”, bunyi tulisan yang tercantum di papan nama di atas meja kerja wanita itu. Seluruh badannya kaku, mengeluarkan keringat dingin, Ia sungguh malu atas perbuatannya tadi pagi.”E mas, jawab pertanyaan saya. Sedang apa anda disini…?”, ujarnya Ismi dengan tegas, tapi Khairul tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, ia terus merunduk karena malu,”S…s…saya ke sini cuman buat di interview oleh kepala personalia di perusahaan ini”. Jawab Khairul dengan terbata-bata.”Owh…begitu ya,silahkan duduk,perkenalkan saya Ismi Jauhar Kurniawati Kepala Personalia di perusahaan ini,ujar wanita itu seolah-olah tidak pernah terjadi apapun di antara mereka berdua. Khairul hanya bias diam berdiri menundukkan kepalanya,”Ga’ usah Mbak, saya di sini saja “,kata Khairul. Wanita itu tidak mempersalahkan apapun, Ia menyadari masalah yang tadi pagi menimpanya disebabksn kelalaiannya, ia juga mengikhlaskan uangnya,menganggap sebagai amal.”Silahkan Mas anda duduk saja,lupakan kejadian yang tadi pagi…!”.
       Akan tetapi,rasa malunya Khairul tidak terbendung, Ia merasa keterlaluan telah memarahi wanita itu, kemudian dengan pelan Khairul meroboh saku bajunya, ternyata Ia mengeluarkan  uang yang Ia minta dari wanita itu,”Maaf Mbak,atas kejadian tadi pagi , sebenarnya saya tadi itu tidak kenapa-napa. Ini saya kembalikan uangnya Mbak, saya ga’ berhak menerimanya, nanti akan saya ganti kurangnya, karena udah saya pake’ sebagian buat bayar taksi…!”, ungkap Khairul dengan penuh penyesalan. “Ga’ usah gitu Mas, saya ikhlas memberikan ke Mas, jadi simpan saja…!”. Tapi Khairul meletakkan uang itu di atas meja kerjanya wanita itu,”Saya pamit Mbak… permisi…!”, ujar Khairul dengan lesu sambil membuka pintu, wanita itu terkejut,”Mas,Mas,Mas… tunggu dulu, anda belum saya interview…!. Tapi, Khairul terus saja keluar dari ruang personalia dan pergi meninggalkan wanita itu. Ia pulang dengan lesu, pekerjaanpun gagal ia dapatkan.

7 Ciri Orang Sok Tahu


'Sok tahu' pada dasarnya adalah "merasa sudah cukup berpengetahuan" padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita 'sok tahu'? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur'an. Ada beberapa ciri 'sok tahu' yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-'Alaq.

1. Enggan Membaca

Ketika disuruh malaikat Jibril, "Bacalah!", Rasulullah Saw. menjawab, "Aku tidak bisa membaca." Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang 'sok tahu' pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, "Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya 'kan?" Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.

Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, "Ngapain baca-baca Qur'an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja." Padahal, Al-Qur'an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber 'cahaya' yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, "Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus." Padahal, 'ilmu agama' adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.

2. Enggan Menulis

Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. "Ngerepotin," katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.

Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. "Susah," katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis 'sesuka hati'? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, "Tentang ciri sok tahu, lihat al-'Alaq!"?

3. Membanggakan Keluasan Pengetahuan

Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.

Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh 'tukang fatwa', semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.

4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham

Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid'ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai "Yang Maha Tahu", terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: "Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan." (an-Najm [53]: 32)

Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan 'vonis hukuman mati'. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, "Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah."

5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain

Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).

Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, "Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya." Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, "Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil."

6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat

Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, "Menurut Islam begini.... Islam sudah jelas melarang begitu...." dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, "Menurut saya begini.... Saya melarang keras engkau begitu...." dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, "Menurut saya bla bla bla....", ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.

7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.

Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-'Alaq dalam pemahamanku. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamien.